https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/issue/feedZoning: Journal of Urban and Regional Planning2023-08-02T03:19:22+00:00Hadi Fitriansyahhadifitriansyah0222@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Zoning: Journal of Urban and Regional Planning [E-ISSN: 3024-8817] </strong>is an open access journal (e-journal) focusing on the scientific works in the field <strong>urban and regional planning, Development Studies, and Built Environment.</strong> <strong> </strong>This journal is published by the <strong>Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Bangka Belitung</strong>.<strong> </strong></p> <p><strong>Zoning: Journal of Urban and Regional Planning </strong>published every six months, that is, April and October (2 Issues per year) and aimed to be a medium for publishing scientific articles for lecturers or researchers</p>https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/19Analisis Kesuburan Tanah untuk Lahan Pertanian di Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka2023-08-02T03:19:22+00:00Pieter Lalenohpieter.lalenoh@gmail.comRatna Santiratnasanti_ubb@yahoo.comFahri Setiawanfahri.setiawan@ubb.ac.id<p>Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara yang cukup dan memadai bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tingkat dan sebaran kesuburan tanah di Desa Balunijuk. Penelitian dilaksanakan pada September 2020 sampai dengan Oktober 2020 di Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen dengan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sistem grid, uji laboratorium, dan dokumentasi. Penentuan titik sampel lahan berdasarkan satuan peta tutupan lahan menggunakan teknik <em>systematic sampling</em>. Data deskriptif dianalisis dengan metode pencocokkan (<em>matching</em>) antara karakteristik lahan di lapangan dengan kriteria kelas kesuburan lahan. Hasil penelitian menunjukkan Desa Balunijuk memiliki tingkat kesuburan Sedang, dengan sebaran kelas C-Organik berkelas tinggi (3,01-5,00 %) dan sangat tinggi (> 5%). N-Total berkelas rendah (0,11-0,20 %) dan sedang (0,21-0,50 %). P-Tersedia berkelas rendah (10-15 ppm), sedang (16-25 ppm), tinggi (26-35 ppm) dan sangat tinggi (> 35 ppm). K-tersedia berkelas rendah (11-20 ppm) dan sedang (21-40 ppm). Kapasitas Tukar Kation (KTK) berkelas rendah (5-16), sebagian besar wilayah berkelas sedang (17 -24 ppm), dan tinggi (25-40 ppm). pH Tanah berkelas masam (4,5-5,5), agak masam (5,6-6,5), dan agak alkalis (7,6-8,5). Desa Balunijuk memiliki tingkat kesuburan tanah pada kelas Tingkat C-Organik kategori sangat tinggi memiliki luas wilayah 653,2 ha. Tingkat N-Total kategori sedang 400 ha. Tingkat P- Tersedia kategori sangat tinggi 106,3 ha.Tingkat K-Tersedia kategori sedang 496,9 ha. Tingkat KTK kategori tinggi 164,7 ha. Tingkat pH tanah kategori agak alkalis 3,1 ha serta kategori agak masam 24 ha.</p>2023-08-02T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/15Pendekatan Spasial Tingkat Bahaya Erosi DAS Bogowonto Kabupaten Magelang2023-08-02T02:13:19+00:00Mrabawani Insan Rendra m.insanrendra@gmail.comRio Ary Sandyrio.ary.sandy@gmail.comMuhammad Miftakhul Huda200201220003@student.iun-malang.ac.id<p><em>Pa</em><em>d</em><em>a lingkungan DAS, laju erosi dikendalikan oleh kecepatan aliran air dan sifat sedimen. Faktor eksternal yang menimbulkan erosi adalah curah hujan dan aliran air pada lereng DAS. Curah hujan yang tinggi dan lereng DAS yang miring merupakan faktor utama yang membangkitkan erosi. Tingkat Bahaya Erosi (TBE) adalah perkiraan jumlah tanah yang hilang maksimum yang akan terjadi pada suatu lahan, bila pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah tidak mengalami perubahan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi besarnya tingkat bahaya erosi di DAS Bogowonto. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode RUSLE untuk memprediksi nilai erosi. Hasil Penelitian ini adalah tingkat bahaya erosi di DAS Bogowonto Kabupaten Magelang didominasi oleh erosi yang ringan dengan luas wilayah 7734.03 ha memiliki persentasi sebesar 50.19%, faktor yang menyebabkan terjadinya erosi yang paling berpengaruh pada DAS Bogowonto yaitu faktor panjang dan kemiringan lereng dan faktor penggunaan lahan.</em></p>2023-08-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/16Pelestarian Bangunan Tradisional Limas Etnik Tionghoa di Kawasan Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang (Studi Kasus : Rumah Abu)2023-08-02T02:20:12+00:00Muhammad Fahrimuhammad.fahri@ubb.ac.idHelfa Rahmadyanihelfarahma@gmail.comAndina Syafrinaandina.syafrina@gmail.comRizka Fellyrizka.felly@ubb.ac.id<p>Dulu Orang-orang China banyak melakukan persinggahan di Kota Palembang. Kegiatan ini dapat terlihat dari peradaban Tionghoa yang berada di Kampung Kapitan. Kampung Kapitan adalah Kampung Cina yang berada di Palembang. Permukiman penduduk tionghoa dikawasan tersebut memiliki sebuah budaya dan sejarah etnis Tionghoa pada zaman Kolonial Belanda, yang dimana salah satu produk wisata yang yang menawarkan atraksi budaya yang bersifat living culture (budaya berkelanjutan) dan cultural heritage yang berada pada visual bangunannya. Tujuan penelitian bertujuan mengetahui karakter visual dari fasade bangunan Rumah Abu yang memiliki 3 pengaruh Asli Palembang, budaya Tionghoa dan Belanda. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriftif dengan mendeskripsikan elemen-elemen visual bangunan lalu menganalisisnya agar dapat mengetahui karakter visual bangunan. Karakter visual yang bias dilihat oleh Rumah Abu 7 Ulu Palembang adalah Arsitektur Eklektik. Arsitektur Palembang pada visualisai atap dan konstruksi bangunan, Arsitektur China dilihat bentuk denah yang bercirikhaskan cou rtyard serta ornament-ornamen China pada bengunan, Sendangkan Arsitektur Belanda pada penggunaan kolom dorik, pintu dan jendela yang bercirikhaskan dua bukaan luar dan dalam. Meskipun bentukan denah menggunakan Arsitektur Cina namun permainan ketinggian lantai bangunan depan dan belakang terdapat peranan Arsitektur Palembang yaitu kekijing</p>2023-08-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/17Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berbasis Pemetaan Menggunakan Drone2023-08-02T02:27:15+00:00Dwi Rizka Zulkiadwi-zulkia@ubb.ac.idLasmi Hartatilasmi-hartati@ubb.ac.idHadi Fitriansyahhadifitriansyah0222@gmail.comMuhammad Aries Aldourim.aries@gmail.com<p><em>P</em><em>e</em><em>r</em><em>kembangan teknologi telah mengarah kepada pemanfaatan teknologi drone untuk mendapatkan data spasial berupa foto udara secara real time, akurat dan berkualitas tinggi. Hasil foto udara dianalisis menggunakan ArcGIS untuk mendapatkan sebuah layout peta yang dapat memberikan informasi secara spasial kepada masyarakat. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga memerlukan data spasial. Pemenuhan kebutuhan luasan RTH publik yaitu 20% dari seluruh luasan permukiman menjadi urgensi dalam mengidentifikasi lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai RTH. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan dokumentasi menggunakan drone atau smartphone. Analisis data menggunakan software Agisoft Metashape dan ArcGIS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa luasan kawasan perencanaan yang didapat dari hasil pengambilan foto udara menggunakan drone adalah seluas 2,35 Ha. Luasan ini dapat menyumbang kepada peningkatan luasan RTH di Kelurahan Matras. Kawasan perencanaan tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa zona perencanaan agar dapat dengan mudah untuk dikembangkan. Zona perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Zona Pusat Jajanan; 2) Zona Playground; 3) Zona Lapangan Badminton; 4) Zona Gym Outdoor; 5) Zona Kolam retensi atau wisata air; dan 6) Zona Jogging Track. Pemanfaatan teknologi drone dalam rencana pengembangan RTH di Kelurahan Matras ini sangat diperlukan dalam upaya mencapai target luasan RTH sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan.</em></p>2023-08-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/18Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Bencana Banjir Sektor Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur2023-08-02T02:32:45+00:00Jhon Jhohan Putra Kumara Dewajhon.jhohan@ubb.ac.idHadi Fitriansyahhadifitriansyah0222@gmail.comDivina Aufa Widiana divina@gmail.com<p>Dalam konteks risiko bencana, masyarakat adalah kelompok yang merasakan dampak langsung dari suatu bencana<em>. </em>Tanggapan masyarakat dapat diwujudkan dalam pembangunan ekonomi, sosial, informasi dan komunikasi juga tingkat kompetensi. Aksi adaptasi perubahan iklim bencana banjir di Kabupaten Bojonegoro dilakukan untuk mengindentifikasi risiko bencana banjir di masa mendatang sehingga dalam mengantisipasi hal tersebut disusun pilihan aksi adaptasi perubahan iklim. CSF merespons dengan cara yang sama, menurut CSF, masyarakat perlu dilibatkan cara membuat jaringan yang kuat antara masyarakat, sehingga orang dapat melakukannya aksi adaptasi dan mitigasi.</p>2023-08-22T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023