Pelestarian Bangunan Tradisional Limas Etnik Tionghoa di Kawasan Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang (Studi Kasus : Rumah Abu)

Isi Artikel Utama

Muhammad Fahri
Helfa Rahmadyani
Andina Syafrina
Rizka Felly

Abstrak

Dulu Orang-orang China banyak melakukan persinggahan di Kota Palembang. Kegiatan ini dapat terlihat dari peradaban Tionghoa yang berada di Kampung Kapitan. Kampung Kapitan adalah Kampung Cina yang berada di Palembang. Permukiman penduduk tionghoa dikawasan tersebut memiliki sebuah budaya dan sejarah etnis Tionghoa pada zaman Kolonial Belanda, yang dimana salah satu produk wisata yang yang menawarkan atraksi budaya yang bersifat living culture (budaya berkelanjutan) dan cultural heritage yang berada pada visual bangunannya. Tujuan penelitian bertujuan mengetahui karakter visual dari fasade bangunan Rumah Abu yang memiliki 3 pengaruh Asli Palembang, budaya Tionghoa dan Belanda. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriftif dengan mendeskripsikan elemen-elemen visual bangunan lalu menganalisisnya agar dapat mengetahui karakter visual bangunan. Karakter visual yang bias dilihat oleh Rumah Abu 7 Ulu Palembang adalah Arsitektur Eklektik. Arsitektur Palembang pada visualisai atap dan konstruksi bangunan, Arsitektur China dilihat bentuk denah yang bercirikhaskan cou rtyard serta ornament-ornamen China pada bengunan, Sendangkan Arsitektur Belanda pada penggunaan kolom dorik, pintu dan jendela yang bercirikhaskan dua bukaan luar dan dalam. Meskipun bentukan denah menggunakan Arsitektur Cina namun permainan ketinggian lantai bangunan depan dan belakang terdapat peranan Arsitektur Palembang yaitu kekijing

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Fahri, M., Rahmadyani, H., Syafrina, A., & Felly, R. (2023). Pelestarian Bangunan Tradisional Limas Etnik Tionghoa di Kawasan Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang (Studi Kasus : Rumah Abu). Zoning: Journal of Urban and Regional Planning, 1(1), 26–36. Diambil dari https://jpplt.ubb.ac.id/index.php/zoning/article/view/16 (Original work published 2 Agustus 2023)
Bagian
Articles